Kemarin saya besarta teman-teman satu bus mengalami kejenuhan menunggu ketika bus UNPAK yang kami tumpangi sudah bersiap berangkat menuju lokasi studi ilmiah di JI. Raya Tajur Pasirmukti Km.4 Citeurup Bogor – 16810, saya sebagai panitia dan yang lain pun sudah kesal karena dari jadwal keberangkatan pukul 07.00 WIB menjadi 07.30, salah satu teman sebelah saya sampai membicarakan siswa yang terlambat datang, kami hanya menunggu mahasiwa itu saja. Ini terjadi karena beberapa hal yang saya ketahui rumahnya memang jauh dan bangun kesiangan.
Kasus yang masih hangat dibicarakan yaitu, kasus yang baru terjadi pada hari Selasa, 30 April 2019 sekitar pukut 06.00 WIB yaitu keterlambatan para peserta yang datang berkumpul di kampus Universitas Pakuan sangat menghambat keberangkatan dan menyusahkan panitia dalam menjadwal waktu keberangkatan, namun pada akhirnya keebrangkatan mulai jalan pada pukul 07.30 WIB
Akibat keterlambatan tersebut membuat dosen pembimbing termasuk panitia dan supir menunggu cukup lama sekitar tiga puluh menit. Dari kejadian tersebut kesadaran mahasiswa seharusnya lebih di perhatikan dalam mengikuti kegiatan seperti ini, karena kunjungan ilmiah seperti ini hanya di laksanakan satu tahun sekali jika terlambat merugikan waktu yang telah dijadwalkan untuk memulai perjalanan jadi menghambat, pembukaan menjadi mundur,dan kegiatan penelitian maupun acaran permainan jadi mundur dari jadwal yang suda direncanakan panitia bersama dosen Prodi Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan.
Sesampainya di sana kita di arahkan menuju 3 pos, sebelumnya melewati pepohonan dan tanaman-tanaman yang dibudidayakan dan di rawat di sana sampailah di sebuah tanaman pohon yang bernama Pohon Sosis (Kigelia Africana) tanaman yang berasal dari Afrika tanaman ini tumbuh sangat besar dan dapat tumbuh liar di hutan-hutan yang saya lihat bahwa ponon ini lonjong berwarna coklat seperti sosis dan panjangnya bisa 2-6 meter dengan lebar 10 cm yang tidak bisa dimakan oleh manusia langsung seperti buah yang lainnya karena jika dimakan akan meracuni dan membuat gagu jika di makan karena ada serat-serat di dalam buahnya, tanaman ini juga akan membuat lecet di mulut. Namun dari tanaman ini ada juga kelebihan dari tanaman ini yaitu jika sudah diolah bisa dijadikan obat bisul, obat kangker, obat antioksidan dan kesuburan bagi laki-laki, obat penyakit malaria di papua/ di pedalaman yang jauh dengan kehidupan penduduk di kota, bahkan jika di olah dengan sedemikian benar dan sesuai bisa untuk kecantikan, namun di negara asalnya buah ini untuk makanan gajah.
Yang pertama adalah, keterlambatan siswa yang mengikuti kunjungan ilmiah yang membuat kesal menunggu seharusnya panitia memiliki sikap yang tegas jika mendapatkan kejadian yang seperti itu agar mahasiswa lain pun tidak jenuh menunggu dan panitia di citeurup pun sama halnya.
Kedua, bahwa tumbuhan pohon sosis tidak di makan sembarangan dan haruslah diolah yang benar terlebih dahulu untuk menghindari keracunan, sehingga dapat di manfaatkan dengan tepat dan tidak menimbulkan petaka bagi para yang mengkonsumsi/memakainya untuk obat. Dengan demikian, jika kita tahu manfaat buah itu sangat banyak maka kita harus menjelaskan kepada masyarakat yang awam agar mengetahuinya bahwa bermanfaat bagi banyak orang. Alangkah baiknya jika kita sebagai mahasiswa menerapkan ilmu yang kita dapatkan dan sikap yang baik agar bermanfaat bagi orang lain di sekitar lingkungan kita.
Risa Puspita Sari, M. Fahmi Lesmana, Isti dewi A, Purtiana Puspita.