
Prabowo merupakan sosok pemimpin yang sangat tegas, disiplin, dan berkepribadian baik. Prabowo meniti karier di dunia militer, sampai pada puncak kariernya diangkat sebagai komandan kopasus.
Nama besar Prabowo Subianto tidak lepas dari nama besar Presiden Republik Indonesia ke-2 yaitu H.M. Soeharto, karena Prabowo adalah menantu presiden pada rezim orde baru selama 32 tahun tersebut.
Kiprahnya pertama kali dalam dunia politik ketika Prabowo mendirikan Partai Gerindra pada 6 Februari 2008 meskipun Partai Gerindra baru saja didirikan, namun partai tersebut mendapatkan dukungan yang sangat signifikan sehingga masuk dalam parlemen pada pemilihan legislatif.
Pada tahun 2014 Prabowo mencalonkan diri sebagai Calon Presiden berpasangan dengan Calon Wakil Presiden, Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta). Namun langkahnya harus terhenti untuk menjadi Presiden Republik Indonesia. Prabowo-Hatta kalah dalam pilpres 2014 dengan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Prabowo sebagai cermin pejuang, tergambar pada karakter Prabowo ketika jatuh bangkit kembali dan dengan penuh precaya diri Prabowo bangkit untuk mencalonkan diri sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019. kali ini Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Untuk ke dua kalinya dalam pertarungan pilpres 2019, Prabowo kembali gagal menjadi Presiden Republik Indoensia terpilih. Prabowo kalah suara melawan pasangan Jokowi- Ma’ruf
Sementara Jokowi terlahir dari keluarga yang sangat sederhana. Jika dilihat dari silsilah keluarga, Jokowi hanya seorang anak petani. Jokowi adalah salah satu pengusaha mebel.
Berangkat dari pengusaha mebel, Jokowi terjun dalam dunia politik. berawal dari mencalonkan diri sebagai Calon Walikota Solo, hingga pada akhirnya Jokowi dipercaya untuk mempimpin Kota Solo selama dua periode.
Karena kesuksesannya dalam memimpin Kota Solo nama Jokowi menjadi perbincangan dalam dunia perpolitikan Indonesia hingga akhirnya Prabowo Subianto mengusulkan atau mengajak jokowi untuk menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
Nasib jokowi dalam unia perpolitikan sangat cemerlang, jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena komitmen dan kepemimpinannya sangat diperhitungkan dalam kancah perpolitikan nasional, akhinya Jokowi dicalonkan menjadi Calon Presiden 2014 bersama Jusuf Kalla. Keberuntungan kembali berpihak pada Jokowi, sehingga jokowi terpilih menjadi Presiden periode pertama berpasangan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Setelah berakhirnya masa jabatan Jokowi pada tahun 2019. Jokowi kembali diusungkan kembali menjadi Calon Presiden berpasangan dengan Calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dengan rival Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden berpasangan dengan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno.
Pada pilpres 2019 yang lalu, Jokowi kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Indonesia yang memilih pasangan Jokowi- Ma’ruf untuk menjadi pemenang dalam pilpres 2019, sehingga Jokowi kembali melanjutkan masa kerjanya hingga dua periode.
Dalam pilpres 2019, persaingan antara kedua pendukung sangat sengit dan saling serang dengan mengangkat berbagai macam isu mulai dari isu sara, hox, nyiyir, fitnah, dan pelanggaran ham, sehingga menjadi terkotak-kotak. Hingga muncul istilah cebong dan kampret.
Namun ketegangan dapat diatasi dan di redam oleh Jokowi dengan merangkul Prabowo Subianto untuk membantu dalam kabinet kerja Jokowi sebagai menteri pertahanan dan prabowo bersedia membantu jokowi untuk mendedikasikan dirinya untuk membantu pemerintahan Jokowi demi kepentingan bangsa dan negara republik.
Itulah kelebihan Jokowi dapat meredam dan merangkul meskipun persaingan yang terjadi sangat sengit pada saat pilpres 2019 dan itulah kehebatan Prabowo dapat bersedia untuk membantu masa pemerintahan jokowi karena beliau sangat cinta NKRI. Mari kita masyarakat indonesia dukung program pemrintah 5 tahun ke depan untuk kepentingan bangsa dan negara.