Mengingat sebuah pementasan yang masih membekas di mata penonton, Teater Diksatrasia dalam naungan FKIP Universitas Pakuan prodi Pendidikan Bahasa Indonesia telah memberikan kejutan yang sangat menarik dan memukau mengenai dunia pertunjukan seni di Gedung.Kesenian Kemuning Gading Bogor pada (5/10/19). Pementasan yang telah berlangsung lama tersebut dipentaskan dengan tajuk “Dukun-Dukunan”. Naskah yang telah dipilih untuk kemudian dilanjutkan sebagai suatu garapan teater tersebut memang sangat menarik banyak perhatian khalayak yang hadir, terutama bagi penikmat pertunjukan seni (TEATER) di Kota Bogor.
Pementasan Teater Diksatrasia yang di Sutradarai oleh Muhammad Fajar Mutakin itu telah melalui berbagai peroses yang panjang dalam mempersiapkan sebuah pertunjukannya melalui berbagai rintangan yang rumit, jatuh bangunnya sebuah peroses hingga mencapai sebuah pertunjukan teater yang dapat memukau dan dinikmati oleh para penonton yang menghadirinya. selain itu, setelah menghibur para khalayak umum, para tamu undangan yang hadir dibuat terkesima oleh pementasannya, bil khusus termasuk para Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah menonton dan menghadirinya di GK.Kemuning Gading Balai Kota Bogor.
Sutradara Teater Diksatrasia “Muhammad Fajar Mutakin” pun telah angkat bicara mengenai panjangnya peroses yang dilaluinya tersebut. Ia menjelaskan bahwa banyak lika-liku yang dilewati selama berperoses saat itu, jangka waktu yang terlampaui dalam peroses penggarapan “Dukun-Dukunan” kurang lebih selama 3 bulan lamanya. Langkah awal dalam persiapan tersebut ialah pembagian tim produksi, pengkajian naskah, latihan rutin (olah vocal, olah tubuh, olah sukma), dan juga pembuatan artistik.
Dalam penggarapan tersebut, pembentukan tim produksi harus sangat terstruktur, karena pembagiannya harus sesuai dengan porsinya masing-masing, ujar Fajar saat berbicara dalam sebuah wawancara secara langsung. Begitupun dalam pembedahan naskah, butuh waktu yang cukup lama dan menguras tenaga serta pikiran untuk mengkaji suatu naskah yang belum pernah kita temui dan kita garap sebelumnya. Selain itu, banyak juga yang dilalui tim pemusik teater diksatrasia tersebut yang telah berkenan untuk ikut andil dalam pementasannya, yaitu “Balada Orang Tua” yang sekaligus dipimpin langsung oleh Bulkini Ahmad yang juga penggarap musik sekaligus pembentuk musikalisasi puisi . Setiap menjelang malam mereka memulai peroses latihannya.
Peroses itu dimulai dengan penggarapan musik hingga nada vokal serta kesesuaian lagu dan arahan Sutradaranya dalam mengiringi para Aktor mengeksplor adegan dengan musik-musik yang disajikan. Bahkan peroses itu kerap berlangsung dan berangsur sangat lama sampai menjelang larut malam tiba. Latihan vocal disertai penyesuaian volume suara para Aktor yang bermain pun tidak luput dari sorotan sebuah peroses penggarapan. Hal itu disebabkan bahwa dalam menyiapkan sebuah pementasan, bill khusus pementasan teater harus melakukan peroses yang panjang dan matang. Ujarnya, Sutradara Teater Diksatrasia Muhammad Fajar Mutakin. Meskipun begitu, sungguh hal yang sangat indah jika dalam suatu peroses berdaur tersebut dapat dinikmati dan dilalui dengan suka dan duka hingga menjadi sebuah pertunjukan yang dapat menghibur, dinikmati, dan memperoleh kepuasan batin tersendiri.
Dicky Agustian
032116022