Kota Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyiapkan anggaran sebesar Rp.60juta per Kelurahan untuk penyelenggaraan Sekolah Ibu angkatan pertama. Kegiatan tersebut dilakukan di 68 Kelurahan se-Kota Bogor pada Maret 2018. Anggaran diperuntukkan untuk akomodasi, konsumsi pengajar dan peserta selama empat bulan menjalani sekolah Ibu.
Calon Legislatif Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) daerah pemilihan (Dapil) Tanah Sareal nomor urur 7 Harry Ara menegaskan dirinya sangat apresiasi terhadap Pemkot Bogor terkait Kegiatan Sekolah Ibu.
“Ya saya dukung penuh sekolah Ibu, sebab pembangunan sebuah Kota bukan saja membangun fisik nya tapi pembangunan non fisik salah satunya sumber daya manusia. Saya kira apa yang dilakukan Walikota Bogor Bima Arya merupakan bentuk komitmennya terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ungkapnya kepada kepada wartawan, Rabu (26/09/2018).
Menurutnya, ini sangat baik dalam meningkatkan sumber daya manusia, khususnya bagi para Ibu. Secara objektif dirinya menilai sekolah Ibu sangat strategis, sebab melalui Ibu, peran pendidikan anak sangat efektif di luar jam sekolah.
“Kapasitas seorang Ibu termasuk knowledge (Pengetahuan_red) perlu terus ditingkatkan. Sekolah Ibu akan menjadikan Agen Of Change peningkatan kualitas pendidikan anak diluar jam sekolah,” tuturnya.
Dirinya berharap semua dapat mendukung sekolah Ibu, karena manfaatnya langsung untuk masyarakat. Terkait anggaran yang ada di Kecamatan, dirinya mengungkapkan tidak perlu dipersoalkan jika boleh memilih para Camat sebagai pengguna anggaran, kalau bukan di mereka (Camat) anggarannya mereka lebih senang.
Lanjut Ara, tapi ini tugas dan tanggung jawab bagaimanpun, para Camat juga harus siap menjalankan. Saya berharap pasca Pilwakot Bogor yang telah membuktikan amanah rakyat kepada Bima dan Dedie harus kita pandang secara objektif.
“Namun kritik yang membangun dan evaluasi harus terus kita lakukan agar Sekolah Ibu semakin sempurna. Beda kepentingan itu biasa, tapi buat masyarakat kita harus bersatu lakukan yang luar biasa,” tegas Ara yang juga mantan anggota Tim Percepatan Pelaksanaam Program Priioritas Kota Bogor (TP4).
(ON)