Bogor, Selasa 24 September 2019. Sekitar pukul 10.00 WIB seluruh mahasiswa berkumpul di halaman FKIP Universitas Pakuan Bogor. Mereka bersama-sama akan mengikuti demo yang bertujuan ke Balai kota Bogor. Demo yang dihadiri sekitar 2000 orang ini gabungan antara beberapa Fakultas diantaranya :FKIP , FMIPA, Fakultas Hukum , Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu social dan Budaya dan masih banyak lagi. Demo ini adalah demo kedua yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Pakuan Bogor yang sebelumnya dilaksanakan di depan terminal Baranang siang Bogor. Demo tersebut berakhir ricuh dan karena perseteruan mahasiwa degan polisi. Dari kejadian tersebut beberapa korban ada yang patah tulang tangan , kaki , lebam , robek bagian kepala, kukunya bergeser. Contohnya Taufik beliau Mahaiswa semester 5 yang dikeroyok oleh dua orang, terdapat luka pukulan dibagian kepala hingga bocor terdapat tujuh jahitan dikepalanya. Semua korban segera di larikan kerumah sakit terdekat. Dari beberapa video yang beredar terdapat beberapa orang polisi yang memukuli para mahasiswa dengan menggunakan alat tumpul hal ini sangat disayangkan mengapa para polisi melakukan hal yang tidsak seharusnya dilakukan. Bibin Rubini Selaku Rektor Universitas Pakuan Bogor melontarkan rasa kecewanya yang di lansir di Koran radar Bogor. Beliau berpendapat “Seharusnya tidak seperti itu, tidak perlu ada pemukulan ujarnya .”
Pada demo kali ini seluruh mahasiswa diminta menggunakan Almamater Universitas Pakuan, Sepertinya demo ini demo terbesar yang pernahada di sepanjangtahun 2019. Pada demo kali ini mahasiswa ingin menyuarakan aspirasi seluruh masyrakat Indonesia bahwa ada beberapa ketentuan yang tidak sesuai pada porsinya contohnya seperti : “Menolak RKUHP, Menolak pelemahan KPK, pembakaran hutan dan masih banyak lagi. Bisa kita lihat bersama dari salah satu RKUHP bahwa didalamnya tertera pada pasal 432 : “Setiap orang yang bergelan dangan dijalan atau di tempat umum dan menggangu ketertiban umum dipidana dengan pidana denda paling banyak kategori 1 ( Rp 1 juta ). Memanganehmelihat RKUHP saatini.
Pukul 11.00 WIB seluruh mahasiswa mulai berjalan sambil dengan semangat walau pun teriknya langit Bogor pada siang hari itu. Setiap orang yang melihat Mahasiswa langsung memidivideokan halte rsebut terlihat dari raut wajahnya mereka setuju dengan apa yang sedang Mahasiswa lakukan .Semakin siang semngat Mahasiswa semakin menggebu – gebu .
Sekitar pukul 13.30 WIB seluruh Mahasiswa sampai di depan kantor wali kota Bogor. Kami semua menunggu kehadiran Bapak Wali kota Bogor. Sekitar satu jam setengah kami semua menunggu akhirnya Bapak Wali kota datang. Beliau menyampaikan: “ Bahwa kini Indonesia sedang berada pada fase yang tidak baik-baik saja “. Tidak ada kontroversi pada demo kali ini apalagi kekerasan yang ada kedamaian untuk Indonesia yang lebih baik .
Ayuni
Adit
Anisa
Dian