Kota Bogor – Kepulangan 450 prajurit yang tergabung dalam Satuan Petugas Pengawas Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 315/Grd yang telah menjalankan tugas negara mengamankan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini. Pada kesempatan itu, para prajurit disambut dengan upacara tradisi di Lapangan Garuda Yonif 315/Grd, Jalan Raya Gunung Batu, Kota Bogor, Sabtu (29/9/2018).
Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel Inf Mohamad Hasan, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Yonif 315/Garuda, atas Dharma Bhaktinya selama melaksanakan penugasan di wilayah Papua, dan tidak adanya pelanggaran yang merusak citra TNI sehingga keberadaan Yonif 315/Garuda dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Papua.
Menurutnya, keberhasilan yang telah dicapai oleh Batalyon Infanteri 315/Garuda selama di daerah penugasan kiranya dapat dijadikan sebagai pengalaman yang sangat berharga, dan tambahan bekal dalam rangka meningkatkan kemampuan sebagai prajurit profesional, yang komit terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam mengawal tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sebagai prajurit Sapta Marga dan prajurit profesional kalian harus menyadari bahwa prestasi dalam penugasan yang telah diraih haruslah dapat dipertanggungjawabkan, dipertahankan serta ditingkatkan sehingga kredibilitas satuan yang telah kalian capai akan tetap terjaga,” kata Danrem.
Masih kata Danrem, bahwa tugas operasi merupakan kepercayaan dan penghormatan dari Negara yang diberikan kepada satuan Yonif 315/Garuda. Tentunya hal ini, menjadikan suatu kebanggaan bagi setiap prajurit. Namun, kebanggaan itu jangan berlebihan, sehingga dapat membuat arogansi, sombong atau takabur dan melupakan jati dirinya sebagai prajurit TNI AD karena sikap takabur dan arogansi dapat mencelakakan diri sendiri.
“Kepada Danyon dan Para unsur pimpinan di satuan Yonif 315/Garuda, saya perintahkan untuk segera melaksanakan konsolidasi, periksa kembali materil terutama senjata, munisi serta perlengkapan lainnya. Lakukan pemeriksaan kesehatan personelnya dengan teliti, mengingat daerah Papua selama ini, rawan terhadap berbagai penyakit. Koordinasikan dengan staf terkait serta laporkan hasilnya kepada Komando atas,” tegasnya.
Selain itu, Danrem menuturkan sebagai penekanan tambahan, bahwa tahun depan akan memasuki tahun politik. Dimana, akan dilaksanakannya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Dirinya mengingatkan kembali bahwa prajurit TNI harus Netral. Karena, sanksi tegas akan diberlakukan apabila terjadi pelanggaran terhadap Netralitas TNI hingga sanksi pemecatan.
“Karena prajurit TNI dilarang berpolitik praktis, politik TNI adalah politik Negara. Tugas utama kita dalam Pemilu yang akan datang adalah ikut membantu Kepolisian dalam mengamankan seluruh rangkaian kegiatan pesta demokrasi rakyat, agar dapat terlaksana dengan tertib, aman dan lancar,” tutur Danrem.
450 prajurit Satgas Pamtas Yonif 315/Grd ini, menjalankan tugas negara selama 10 bulan menjaga perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini. Mereka dilepas oleh Wali Kota Bogor didampingi Danrem 061/Sk pada Selasa (21/11/17) di Lapangan Garuda Yonif 315/Grd, Kota Bogor.
(ON)