Forum Studi Islam adalah komunitas belajar sejarah peradaban Islam dan juga gerakan literasi di kampus Universitas Pakuan Bogor untuk membangkitkan kebanggaan ber-islam dan semangat membangun gerakan-gerakan kebaikan.
Kegiatan ini membiasakan mahasiswa agar senang membaca, membudayakan literasi, saling memotivasi agar jangan lupa membaca setiap hari, tidak hanya tentang buku Islam saja, pun dengan buku lainnya yang penting dan terdapat pelajaran yang bisa diambil lalu di diskusikan dengan mahasiswa lainnya. Kegiatan ini pun sering mengadakan kegiatan bedah buku, diskusi, belajar membuat konten kreatif seperti gambar grafis atau video yang di dalamya terdapat kutipan-kutipan menarik dari buku yang dibaca, tujuannya agar buku yang dibaca terdapat poin-poin yang bisa di sebar para penikmat media sosial khususnya akun instagram. Rencana ke depan kegitan ini akan ada kegiatan menulis karya ilmiah atau konten jurnalistik untuk melatih menulis
Tahun 2018, komunitas Forum Studi Islam berdiri di kampus Universitas Pakuan Bogor. Meski bukan termasuk kedalam Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) dan atau suatu lembaga, namun pergerakannya membuat para mahasiswa antusias untuk mempelajari sejarah peradaban islam. Pencetusnya adalah Ismail Eko Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya. Ia pun adalah seorang aktivis dakwah di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Pakuan. Sejak tahun 2018, membuka stand baca di universitas pakuan. Tempat pelaksanaan kegiatan cenderung fleksibel terkadang di pelataran masjid kampus, di taman fakultas ekonomi, di pelataran bank BNI, dan di pelataran gedung graha pakuan siliwangi.
Ismail Eko pun menegaskan bahwa kegiatan ini bukan semata-mata mengisi kekosongan waktu namun memiliki visi tersendiri.
“Kebetulan saya punya buku-buku islam lebih dari 100 buku. Saya berfikir sangat sayang jika ilmu yang ada di buku-buku ini hanya saya sendiri yang menikmati, padahal banyak ilmu yang bisa diambil. Ketika saya membuka stand buku, selalu ada yang menghampiri dan mengajak berdiskusi tentang buku yang menurutnya menarik atau bertanya seputar islam seperti mengapa kondisi umat islam saat ini seperti ini, mengapa muncul fenomena pemikiran-pemikiran yang menyimpang, bagaimana menyikapi perbedaan pendapat dan lain-lain. Dari sana saya mengetahui banyak teman-teman mahasiswa yang belum tau sejarah kebesaran islam, mengapa harus bangga dengan islam, bahkan banyak yang belum mengetahui tentang Rasulullah Saw. Padahal itu penting agar kita sebagai seorang muslim memiliki worldview yang benar memandang keadaan saat ini, tau cara bersikap, bijak menghadapi masalah dan semangat dalam berislam.” Pungkasnya. (14/11/2019)
Stand baca ini tidak dibuka setiap hari, seringnya ketika ada momentum khusus atau ketika ada kemauan saja dari Ismail Eko untuk membuka standnya. Kemudian ia merasa jika metodenya seperti ini kurang efektif, lalu mengadakan diskusi dan terbentuklah forum atau komunitas belajar islam yaitu FSI ini.
Tujuan Komunitas ini, pertama, mahasiswa lebih mengenal Islam bahwa Islam bukan sekedar agama ritual saja seperti sholat, zakat, puasa, haji, tapi merupakan sistem yang luar biasa yang melahirkan peradaban yang menerangi dunia. Kedua, mahasiswa mengenal Rasulullah, mengetahui motede beliau membebaskan masyarakat jahiliyah atau terbelakang menjadi suatu masyarakat yang lebih tinggi peradabannya dibanding romawi, persia, barat dan lain-lain. Ketiga Tumbuhnya rasa kebanggaan terhadap Islam. Keempat, bisa menghubungkan antara iman, ilmu dan amal. Jadi tidak hanya sekedar menjadi muslim KTP saja, tetapi menjadi muslim yang taat, prestasif dan peduli masyarakat.
Kegiatan rutin ini diadakan setiap hari kamis pagi bisa di foodcord, di taman, atau halaman masjid. Tetapi terkadang jika beberapa mahasiswa berhalangan untuk hadir waktu pertemuan bisa di ganti ke hari lainnya. Begitu seterusnya.
“Harapan kedepan utamanya teman-teman tersadarkan untuk menjadi muslim yang baik dan produktif sebagaimana Rasulullah ajarkan. Lalu teman-teman yang bergabung bisa membuat komunitas yang sama seperti di lingkungan rumahnya atau di daerahnya masing-masing agar terbentuknya suatu wadah untuk membudayakan literasi buku seputar Islam, dan atau buku lainnya. Bisa membuka perpustakaan mini, diadakan forum diskusi, tempat belajar untuk anak-anak mengaji dan kegiatan lainnya. Selain sebagai tempat orang-orang belajar, pun bisa juga untuk memberdayakan masyarakat, seperti mengajarkan tentang membuka peluang usaha, mengajarkan keterampilan khusus dan lain-lain.” Ujarnya
Deanira Sandi Irawan
032117085
@fsi_unpak
@deanirasandyirawan