Rona, Desya dan Lubang Jerami
Di suatu hutan telah hidup sekelompok kelinci. Rona, adalah salah satu nama dari sekelompok kelinci tersebut. Ia tinggal hewan lainnya. Rona dikenal sebagai seekor kelinci yang suka sekali hidup menyendiri dan sombong. Karena ia selalu merasa bahwa hanya dialah yang paling mampu dan paling benar diantara semua hewan yang ada di hutan itu.
Di suatu hari sekelompok kelinci tersebut membuat sarangnya yakni dari galian lubang dan di dalamnya berisi tumpukan – tumpukan jerami. Mereka membuat sarang dengan sabar sehingga sarangnya terlihat rapi, kokoh, dan bagus. Akan tapi, berbeda dengan Rona, sarangnya terbuat dari potongan kertas yang berwarna – warni dan galian lubang yang tidak dalam.
Menurut Rona, bahwa sarangnya lah yang lebih bagus dan terlihat lebih cantik daripada milik teman – temannya. Padahal pada saat pembuatan sarang, Rona tidak terlalu memikirkan ketahanan dari sarang yang dibuat. Lalu disebelah Rona ada pula seekor kelinci lainnya yang sedang membuat sarang dengan lubang yang sangat dalam dengan tumpukan jerami didalamnya dan terliaht kokoh dan bagus. Desya adalah nama kelinci yang berada di sebelah sarang Rona. Desya adalah seekor kelinci yang rendah hati dan tidak sombong. Sifat Desya, tentu saja berbanding terbalik dengan sikap Rona.
Seringkali Rona mengejek sarang milik Desya, dia bilang sarang milik Desya warnanya sangat membosankan karena hanya terbuat dari tumpukan jerami. Rona mencoba membandingkan sarangnya dengan milik Desya, karena sarang Rona terbuat dari kertas yang warna – warni. Desya pun hanya diam saja tanpa mendengarkan apa yang diucapkan Rona tentang sarang miliknya.
Rona merasa sangat bangga dengan sarangnya, dia terus saja membuat sarang dari tumpukan – tumpukan kertas warna – warni. Desya pun hanya memberi saran pada Rona agar ia membuat sarang dari tumpukan jerami agar lebih kuat dan tahan lama. Namun, sayang sekali Rona tak mendengarkan ucapan Desya, ia malah terus saja membuat sarang dari kertas warna – warni. Selang beberapa jam kemudian, semua kelinci telah usai membuat sarangnya masing – masing termasuk Desya dan Rona.
Tak disangka hujan pun turun dengan derasnya, semua kelinci bergegas masuk ke dalam sarangnya masing – masing. Akan tetapi, sarang milik Rona rusak terkena air hujan dan tak bisa melindunginya. Karena sarangnya memiliki lubang yang tidak dalam dan juga hanya berisikan kertas warna – warni.
Tubuh Rona pun basah kuyup terkena hujan yang sangat deras, ia pun sangat panik. Dan Desya dengan senang hati memberikan tumpangan kepada Rona untuk berlindung. Akhirnya, Rona merasa sangat menyesal atas apa yang telah dibuatnya. Ia menyesal telah menghiraukan teman – temannya dan dengan bangganya membuat sarang dari kertas warna – warni. Bukan hanya itu, ia juga menyesali atas perbuatannya yang telah sombong terhadap teman – temannya. Dengan begitu, saat hujan sudah reda ia pun membuat kembali sarangnya, ia menggali lubang dengan cukup dalam dan diberi tumpukan jerami di dalamnya.
Setelah kejadian tersebut, Rona tak lagi sombong. Ia telah berjanji dengan dirinya sendiri bahwa ia tak akan lagi sombong. Rona sadar, bahwasanya kesederhanaan lebih utama dibandingkan dengan kemewahan. Dan satu lagi, ia sadar bahwa dirinya adalah makhluk sosial yang sangat butuh teman dalam menjalani hidupnya di kesehariannya.
Risa Puspita Sari, M. Fahmi lesmana, Isti Dewi A, Putriana Puspita.